
#SeriTadabburAyat – 33
🔰 Inilah hikmah dari tadabbur Surah Yusuf yang sangat indah. Diterjemahkan oleh Tadabbur Qur’an Indonesia dari tulisan Ammar Metawa. Berikut tadabburnya:
🌷 Salah satu hal yang paling menakjubkan dari ayat-ayat yang aku baca di dalam Al Qur’an…
⭐ { وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ }
“Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, ‘Marilah ke sini’.”
(QS Yusuf [12]: 23)
Walaupun istri pembesar Mesir, imra-atul ‘aziz, telah mengunci semua pintu…
Di mana penggunaan bentuk “ghallaqati” غَلَّقَتِ ) ) ini mengandung makna dilebih-lebihkan dan penekanan atas ditutupnya pintu-pintu tersebut (tertutup dan terkunci dengan baik)…
Dan dia memberi tahu hal itu pada Nabi Yusuf ketika berkata padanya: ( هَيْتَ لَكَ ) “Marilah ke sini”
Namun demikian Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman di ayat setelahnya,
⭐ { … وَاسْتَبَقَا الْبَابَ … }
“Dan keduanya (Nabi Yusuf dan imra-atul ‘aziz) berlomba-lomba menuju pintu…”
(QS Yusuf [12]: 25)
Pertanyaannya, apa yang membuat Nabi Yusuf ‘alaihissalam melarikan diri menuju pintu padahal beliau tahu dengan seyakin-yakinnya bahwa pintu itu telah “tertutup dan terkunci” ?
Barangkali jawabannya sudah jelas yakni:
Al Akhdzu Bil-Asbab
“Kita tetap diwajibkan untuk mengambil/mencari sebab (berusaha walau secara kasat mata akan sia-sia) kemudian bertawakkal”…
Namun sebaliknya…
Apa yang membuat imra-atul ‘aziz juga berlari mengejar Nabi Yusuf menuju pintu padahal ia telah mengetahui seyakin-yakinnya bahwa pintu telah “tertutup dengan baik” dan telah dikunci ?
Itulah ketakutan dan kekhawatiran yang menimpa Ahlul Bathil (pelaku kebatilan) ketika Ahlul Haq (pelaku kebenaran) bergerak dan bertindak, sebagai orang-orang yang bertawakkal pada Allah…
Begitulah rapuhnya Ahlul Bathil, betapapun mereka mendominasi jalan-jalan kekuasaan…
Sehingga apabila Ahlul Haq telah bergerak, betapapun jalan-jalan tersebut (kekuasaan, media, dll) tak terjangkau dari mereka…
paniklah Ahlul Bathil, betapapun jalan-jalan tersebut (kekuasaan, media, dll) ada di tangan mereka…
Ammar Metawa / ﻋﻤﺎﺭ ﻣﻄﺎﻭﻉ (diterjemahkan oleh @TadabburQuranID)
⭐ Allah ta’aala berfirman,
{ بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ ۚ … }
“Sebenarnya Kami-lah melontarkan yang haq (kebenaran) kepada yang batil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.”
(QS Al Anbiyaa’ [21]: 18)
© TADABBUR QUR’AN INDONESIA